 |
|
|---|---|
1. Bila cctv diharap bisa dipantau secara online, harus punya koneksi jaringan internet di lokasi pemasangan CCTV, agar CCTV bisa online dan dapat Anda monitor melalui internet.
2. Tentukan penempatan DVR ( Digital Video Recorder / alat penyimpan rekaman CCTV ), jika di rumah, biasanya DVR di tempatkan di ruang tidur utama. Jika di kantor, biasanya DVR di tempatkan di ruang direksi atau personalia. Tapi tentunya Andalah yang paling tahu tempat terbaik. DVR harus ditaruh di tempat yang ada sirkulasi udara, jangan ditaruh di dalam lemari tertutup yg tidak ada sirkulasi udara.
3. Tentukan titik lokasi pemasangan kamera, jika tujuannya untuk memantau lokasi, kamera dapat dipasang setinggi plafon ruangan dan ditempatkan di sudut ruangan. Jika tujuan memasang kamera untuk dapat melihat jelas wajah seseorang, maka kamera harus dipasang setinggi wajah orang ( ukuran tinggi rata-rata orang Indonesia kurang lebih 165 cm ) atau maksimal 200 cm.
4. Tentukan jalur kabel CCTV, jika Anda ingin kabel CCTV tidak terlihat, maka jalur atas plafon dianjurkan. Tetapi Anda harus yakin di atas plafon Anda tidak ada tikusnya. Karena tikus sangat senang menggigit kabel yg tidak dilindungi pipa pralon. Jika Anda ingin pemasangan kabel yg cepat, maka alternatif pemasangan kabel di bawah plafon bisa dilakukan. Agar rapih, kabel bisa dipaku ke tembok menggunakan klem kabel dan agar tersamar dengan tembok, kabel bisa dicat dengan warna yg serupa dengan cat tembok.
5. Tentukan orang yang akan mengerjakan pemasangan kabel CCTV, seorang tukang yang Anda percaya, bisa melakukan pekerjaan ini dengan mudah. Bahkan Anda sendiripun dapat melakukannya, selain lebih hemat dan aman, setiap waktu Anda dapat merubah posisi kamera sesuai keinginan Anda. Bagian pekerjaan yg sulit yaitu meng”online”kan CCTV.
6. Jika kamera selesai dipasang, kabel-kabel kamera telah dihubungkan, dan modem wireless router modifikasi telah dihubungkan ke DVR, maka gantilah password akses CCTV Anda, agar privasi Anda tetap terjaga.
